Rabu, 28 November 2012

Akhir tahun merupakan waktu yang tepat untuk merangkum segala kejadian di tahun yang akan kita lewati. Berbagai evaluasi di tahun 2012 pun banyak dikupas, termasuk dalam hal keamanan internet.
Seperti juga tahun-tahun sebelumnya, Vaksin.com—perusahaan penyedia antivirus—kembali mengadakan seminar evaluasi dan tren malware yang dilaksanakan pada medio November 2012 ini.
Menurut Alfons Tanujaya (antivirus specialist, Vaksin.com), kejahatan internet saat ini lebih mengarah kepada motivasi finansial dan sialnya yang menjadi korban lebih ke masyarakat awam. “Jadi kita merasa sangat penting mengedukasi masyarakat awam,” tutur Alfons. Apalagi saat ini, yang banyak terjadi adalah kejahatan internet yang memanfaatkan ketidaktahuan pengguna internet.
Alfons menganalogikannya seperti piramida makanan. Kalau di piramida makanan, urutan dari puncak ke bawah adalah macan, rusa, dan rumput.
Nah, dalam pengguna internet urutan puncak ditempati oleh peretas (hacker), lalu teknisi, dan paling bawah adalah orang awam. “Celakanya mereka (orang awam) jumlahnya yang paling banyak,” tukas Alfons. Sebagai contoh adalah kasus online shopping yang mencatut kata “Batam”. Sebanyak 99% situs yang mengatasnamakan Batam online itu ternyata palsu, korbannya pun banyak.
Agar kejadian seperti itu tidak terjadi lagi, menurut Alfons hal yang perlu dilakukan adalah edukasi kepada pengguna internet awam. Terlebih saat ini media sosial banyak digunakan penjahat dunia maya untuk menjebak korbannya.
Langkah yang pertama bisa melalui edukasi pelacakan nomor telepon, dalam hal ini pengguna diajarkan untuk tidak percaya begitu saja dengan nomor telepon yang ditampilkan pada sebuah situs online shopping. Yang kedua adalah edukasi si pemilik akun agar dapat menjaga keamanan akunnya. Sedangkan langkah yang ketiga adalah melalui pemanfaatan Keypass Password Safe.
Langkah ketiga mungkin cocok digunakan bagi pengguna yang hobi menggunakan satu password untuk semua akun. Ya, menggunakan satu password untuk semua akun tentu sangat berbahaya. Jika saja ada satu akun kena hack, maka akun lainnya kemungkinan besar akan kena hack juga, mengingat password yang digunakan sama.
Jadi, melalui Keypass Password Safe, pengguna cukup mengingat satu password saha, setelah itu semua password dari masing-masing akun akan diingat oleh Keypass. “Bagusnya ini bisa digunakan untuk BlackBerry, Android, dan Linux,” jelas Alfons.
Berdasarkan data dari Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI), rata-rata situs yang menjadi korban hack adalah yang berekstensi .com, blogspot, dan .cc.
Alfosn membeberkan, web .co.id tidak ada yang menjadi korban hack 100%. Hal ini disebabkan untuk membuat web .co.id membutuhkan persyaratan yang melibatkan identitas pemilik web itu sendiri.
Hal lain yang tak kalah penting direedukasi menurut Alfons adalah dengan mengajarkan pengguna awam menggunakan e-mail lokal. Pasalnya jika menggunakan e-mail lokal, jika suatu saat e-mail terkena hack akan lebih mudah mengembalikan datanya.
Sementara bagi perusahaan, cara mencegah yang paling jitu adalah dengan memperkuat sisi sekuriti, seperti back up data atau enkripsi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar